Maklumat

Tulisan-tulisan terkini dapat juga didapatkan di halaman Kompasiana di alamat https://kompasiana.com/didikaha

Khusus untuk konten-konten sastra seperti puisi, cerpen dan esai silahkan kunjungi http://blog.edelweis-art.com. Terima kasih (Penulis)

Tampilkan postingan dengan label Aplikasi Windows. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi Windows. Tampilkan semua postingan

Rabu, Desember 18, 2019

Fungsi Penghitungan pada Excel

Fungsi Dasar Penghitungan


Pada Excel, setidaknya ada 5 fungsi dasar penjumlahan bilangan, yaitu SUM, COUNT, MAX, MIN & AVERAGE. Sesuai namanya, SUM berfungsi untuk menjumlahkan nilai yang ditentukan, sedangkan COUNT berfungsi untuk menghitung jumlah nilai yang ada. MAX & MIN berfungsi untuk mencari nilai tertinggi dan terendah sementara AVERAGE berfungsi mencari nilai rata-rata.


Mengacu pada tabel di atas, kita akan mencoba mengurangi satu per satu kelima fungsi dasar tersebut.

SUM


Rumus fungsi SUM adalah =SUM(number1;[number2];...) di mana parameter number adalah nilai yang akan dijumlahkan. Nilai tersebut bisa berada pada cell atau range.

Misalnya kita akan menghitung total kuantiti pada tabel di atas dan atau hanya menghitung total kuantiti dari produk DP saja.

Untuk menghitung total kuantiti yang berada pada cell C2 sampai dengan cell C14 (atau range C2:C14), maka rumusnya adalah =SUM(C2:C14) yang akan menghasilkan nilai 27.950. Adapun untuk menghitung total kuantiti dari produk DP saja yaitu yang ada di range C2:C5, range C7:C8, cell C11 dan range C13:14 maka rumusnya adalah =SUM(C2:C5;C7:C8;C11;C13:C14) yang akan menghasilkan nilai 12.350.

Catatan: Penentuan parameter data pada Excel menggunakan aturan sebagai berikut:
  • Untuk memilih data pada beberapa cell yang saling berurutan, menggunakan tanda titik dua (:) , misalnya data A1:A10 berarti mencakup semua cell yang ada pada kolom A baris 1 s.d 10 (terdiri dari 10 cell). Contoh lain data B2:D5 berarti mencakup semua cell yang ada pada kolom A s.d D masing-masing pada baris 2 s.d 5 (terdiri dari 12 cell). Himpunan cell yang saling berurutan inilah yang disebut dengan range
  • Untuk memilih data pada beberapa cell atau range yang acak, menggunakan tanda koma atau titik koma (;), misalnya data A1:A3;A5:A6;B4;C1:C6
  • Untuk memilih irisan data pada range yang saling beririsan, menggunakan tanda spasi. Misalnya data A1:B3 B2:C4 maka akan menghasilkan data B2:B3

COUNT


Rumus fungsi COUNT adalah =COUNT(value1;[value2];...) di mana value adalah nilai yang akan dihitung.

Untuk menghitung berapa kali penjualan terjadi pada tabel di atas maka rumusnya adalah =COUNT(A2:A14).

MAX, MIN & AVERAGE


Rumus fungsi MAX, MIN & AVERAGE berturut-turut adalah =MAX(number1;[number2];...)=MIN(number1;[number2];...) dan =AVERAGE(number1;[number2];...).

Untuk menentukan nilai kuantiti penjualan tertinggi & terendah pada tabel di atas maka rumusnya adalah =MAX(C2:C14) & =MIN(C2:C14). Sedangkan untuk mengetahui nilai rata-rata kuantiti penjualan produk DP maka rumusnya adalah =AVERAGE(C2:C5;C7:C8;C11;C13:C14).

Penghitungan dengan Menggunakan Kriteria


Saat berhadapan dengan data yang jumlahnya sangat banyak, tentu kita akan sangat kesulitan menghitung sebagian datanya saja seperti menjumlahkan nilai, menghitung jumlah atau mencari nilai rata-rata penjualan produk tertentu dengan urutan data yang acak seperti pada contoh di atas. Kita mesti harus sangat awas atau alih-alih ada data yang terlewat. Untunglah Excel menyediakan fungsi tambahan untuk SUM, COUNT & AVERAGE agar kita bisa memasukkan kriteria penghitungan dan tanpa repot-repot lagi harus memilah-milah datanya secara manual, yaitu fungsi IF dan atau IFS. Tambahan IF digunakan jika kita hanya akan memasukkan satu kriteria sedangkan IFS digunakan jika kriteria yang akan kita masukkan lebih dari satu. Untuk melakukan penghitungan dengan menggunakan kriteria, cukup dengan menggabungkan IF dan atau IFS dengan fungsi yang akan kita gunakan, menjadi SUMIF atau SUMIFS, COUNTIF atau COUNTIFS dan AVERAGEIF atau AVERAGEIFS.

SUMIF, COUNTIF & AVERAGEIF


Rumus fungsi SUMIF, COUNTIF & AVERAGEIF berturut-turut adalah =SUMIF(range;criteria;[sum_range])=COUNTIF(range;criteria) dan =AVERAGEIF(range;criteria;[average_range]). Parameter range adalah range di mana criteria berada sementara criteria adalah nilai kriteria penghitungan. Sementara parameter sum_range pada SUMIF atau average_range pada AVERAGEIF adalah range di mana data yang akan dihitung atau dicari nilai rata-ratanya berada, namun jika data berada pada range yang sama dengan kriteria maka parameter sum_range dan atau average_range tidaklah perlu diisi lagi.

Misalnya untuk menghitung total kuantiti penjualan, jumlah penjualan & rata-rata kuantiti penjualan dari kanvaser Andi maka rumusnya adalah =SUMIF(A2:A14;"Andi";C2:C14)=COUNTIF(A2:A14;"Andi") dan =AVERAGEIF(A2:A14;"Andi";C2:C14). A2:A14 adalah range di mana kriteria berada (yaitu nama kanvaser), Andi adalah kriteria nama kanvasernya dan C2:C14 adalah range data kuantiti yang akan dihitung atau dicari nilai rata-ratanya. Kriteria juga dapat merujuk pada cell yang berisi nilai kriteria, seperti pada gambar di bawah ini (cell E2 berisi kriteria yang akan digunakan yaitu nama kanvaser Andi).



SUMIFS, COUNTIFS & AVERAGEIFS


Rumus fungsi SUMIFS, COUNTIFS & AVERAGEIFS berturut-turut adalah =SUMIFS(sum_range;criteria_range1;criteria1;[criteria_range2;criteria2];...)=COUNTIFS(criteria_range1;criteria1;[criteria_range2;criteria2];...) dan =AVERAGEIFS(average_range;criteria_range1;criteria1;[criteria_range2;criteria2];...). Berbeda dengan jika hanya menggunakan satu kriteria di mana range data diletakkan sebagai parameter terakhir, maka pada penghitungan dengan multi kriteria, range data dalam hal ini sum_range pada SUMIFS dan average_range pada AVERAGEIFS diletakkan pada bagian depan disusul range dan nilai kriteria yang diperlukan.

Misalnya untuk menghitung total kuantiti penjualan, jumlah penjualan & rata-rata kuantiti penjualan dari kanvaser Andi untuk produk DP maka rumusnya adalah =SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DP")=COUNTIFS(A2:A14;"Andi";B2:B14;"DP") dan =AVERAGEIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DP")C2:C14 adalah range data kuantiti yang akan dihitung atau dicari nilai rata-ratanya. A2:A14 adalah range  kriteria 1 (nama kanvaser) dengan kriterianya Andi dan B2:B14 adalah range kriteria 2 (nama produk) dengan kriterianya adalah DP.

Catatan: Berbeda dengan SUMIF & AVERAGEIF, maka pada SUMIFS & AVERAGEIFS, meski antara data dan kriteria berada pada range yang sama, tetap keduanya harus disebutkan

Sekarang, masih mengacu pada tabel yang sama di atas, kita akan mencoba menghitung kembali total kuantiti penjualan kanvaser Andi namun kali ini untuk dua produk, yaitu DU5 & DU10 dengan menggunakan fungsi SUMIFS. Kita coba dengan menggunakan rumus =SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU5";B2:B14;"DU10").



Ups! Hasilnya 0. Nah, lho? Apakah ada yang salah? 

Tentang Kriteria Penghitungan


Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang penggunaan kriteria penghitungan pada Excel:

  • kriteria dapat berupa data teks, numerik ataupun logis
  • kecuali berupa data numerik, kriteria ditulis menggunakan tanda petik (")
  • kriteria dapat juga berupa cell referensi yang memuat nilai kriteria
  • kriteria dapat juga berupa fungsi
  • jika kriteria terdiri dari campuran data dan atau fungsi atau cell, gunakan tanda & untuk menggabungkannya, misalnya "<>"&A3 atau "<"&TODAY() 
  • logika yang diterapkan untuk penggunaan kriteria yang lebih dari satu (pada SUMIFS, COUNTIFS dan AVERAGEIFS) adalah AND (dan) bukan OR (atau), yang berarti data yang dihasilkan adalah data yang memenuhi semua kriteria 
  • untuk penghitungan data yang mengandung unsur data tertentu maka kita bisa menambahkan tanda bintang (*) pada kriteria, misalnya "*di" untuk kriteria nama kanvaser maka akan menghasilkan nilai dari Andi dan juga Budi, atau "DU*" untuk kriteria produk maka akan menghasilkan nilai dari DU1, DU5 dan DU10
  • kriteria dapat juga berupa array atau larik data teks, misalnya {"Andi";"Iwan"} atau {200;2500}, namun kriteria larik tidak dapat berisi cell atau range referensi atau fungsi, misalnya {A3;A5}
  • penggunaan kriteria berupa larik akan menghasilkan data berupa larik pula maka harus dijumlahkan kembali dengan fungsi SUM untuk fungsi SUMIFS dan COUNTIFS atau dihitung rata-ratanya kembali dengan fungsi AVERAGE untuk fungsi AVERAGEIFS, sebab jika tidak maka data yang akan ditampilkan hanyalah data pada larik pertama

Dari penjelasan di atas maka bisa dipahami sekarang kenapa rumus =SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU5";B2:B14;"DU10") menghasilkan 0. Karena dari rumus tersebut Excel akan mencari data kuantiti dengan kriteria kanvaser yang bernama Andi DAN produk dengan nama DU5 DAN produk dengan nama DU10, bukan produk dengan nama DU5 ATAU produk dengan nama DU10.

Agar penghitungan kita dapat menghasilkan nilai yang semestinya, kita dapat mengubah rumusnya menjadi =SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU5")+SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU10")


atau =SUM(SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU5");SUMIFS(C2:C14;A2:A14;"Andi";B2:B14;"DU10"))   


Seperti penjelasan di atas, maka kita pun dapat menggunakan kriteria berupa larik untuk produk, yaitu =SUM(SUMIFS(C2:C14;A2:A14;E2;B2:B14;{"DU5";"DU10"}))



Sebenarnya kita masih dapat menjumlahkan dengan multi kriteria berupa cell atau range referensi namun dengan menggunakan fungsi yang  berbeda yaitu SUMPRODUCT menjadi misalnya =SUMPRODUCT(--(A2:A14=E2);--(ISNUMBER(MATCH(B2:B14;H1:I1;0)));C2:C14). Namun, kita akan membahasnya pada tulisan berikutnya :)

Senin, Desember 16, 2019

Mengenal Tipe Data pada Excel

Pada umumnya, kita mengenal hanya ada tiga tipe data, yaitu huruf atau abjad, angka atau bilangan dan simbol atau tanda. Huruf meliputi A, B, C, ..., Z. Angka meliputi 0, 1, 2, ..., 9. Simbol seperti + untuk penjumlahan, $ untuk mata uang Dollar Amerika, # untuk tagar, dan sebagainya.  Ada pula yang membedakannya hanya menjadi 2 tipe atau konteks, yaitu teks dan bilangan. Bilangan dapat dihitung secara matematis sementara teks tidak (setidaknya tidak dengan cara yang sama seperti menghitung bilangan yang sesungguhnya).

Berbeda dengan kita, komputer sendiri tidaklah mengenal konteks. Komputer hanya mengenal 1 dan 0, atau on dan off pada mesin. Menjembatani kesenjangan persepsi antara kita, manusia, dengan komputer dan atau mesin, maka dibuatlah program untuk menerjemahkan inputan kita sehingga dapat dipahami dan dieksekusi oleh komputer ataupun mesin sekaligus memberikan output yang bisa kita pahami pula. Salah satu program yang cukup familiar kita gunakan sehari-hari adalah Excel.

Berkenaan dengan data, maka pada Excel secara garis besar data dibagi menjadi 4 tipe yaitu Logis, Numerik, Teks dan Error.

Tipe Data Logis


Tipe data logis digunakan terutama untuk melakukan pengujian baik terhadap data ataupun fungsi. Misalnya untuk menguji apakah data pada cell A1 sama dengan data pada cell B1 ataukah tidak. Atau menguji apakah jumlah data pada cell A1:A10 lebih besar dari data pada cell B1 ataukah tidak. Data tipe logis hanya ada 2 yaitu TRUE dan FALSE. TRUE untuk menyatakan benar jika kondisi yang diinginkan terpenuhi dan FALSE jika tidak terpenuhi.





Tipe Data Numerik


Tipe data numerik pada Excel meliputi semua macam bilangan baik bilangan bulat seperti 1.000 dan -2, bilangan desimal dan pecahan seperti 0,5 dan 3/5, bilangan eksponen seperti 1.23E+06 dan juga bilangan-bilangan lainnya seperti $10 dan 15% termasuk 15/12/2019 dan 5:45 PM. Ya, tanggal dan waktu pada Excel termasuk juga bilangan. Bilangan yang dapat ditampung oleh Excel mulai dari 2,2250 X 10-308 hingga 1,79768 X 10308.



Pada tabel yang pertama di atas, pada baris 1 merupakan tampilan sesuai format yang ditentukan dari bilangan seperti yang ada di bawahnya pada baris 2. Sedangkan pada tabel yang kedua, semua bilangan bernilai 0,75. Bilangan pada kolom D menghasilkan waktu jam 6 petang atau pukul 18. Dengan asumsi satu hari penuh atau 100 %-nya adalah 24 jam, maka nilai 0,75 atau setara dengan 75% maka menghasilkan waktu tersebut.

Excel akan menggunakan nilai bilangan pada setiap operasinya. Dengan demikian, tidak akan menjadi masalah jika kita menjumlahkan tanggal dengan bilangan desimal atau membagi bilangan eksponen dengan pecahan.



Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, meski Excel dapat menampung data numerik yang sangat besar namun Excel hanya akan menangani maksimal 15 digit pertama. Jika ada data numerik dengan jumlah lebih dari 15 digit, maka sisa digit akan diabaikan (dikonversi menjadi 0). Misalnya bilangan 123456789123456789 yang terdiri dari 18 digit, maka ketika diletakkan di Excel akan menjadi 123456789123456000. Hal ini tentu akan mengganggu seperti misalnya untuk menampung data barcode bilangan yang lebih dari 15 digit. Menghindari ketidakvalidan data yang mungkin timbul, kita bisa menampilkannya dengan dengan mengubah tipe data menjadi teks.


Tipe Data Teks


Tipe data teks pada Excel adalah meliputi semua data selain data logis, numerik dan error. Namun demikian, seperti disebutkan di atas, data yang semula bertipe numerik pun dapat dijadikan teks, misalnya agar semua data dapat terbaca atau ditampilkan seperti angka 0 yang berada di depan. Jika data 000123 tetap sebagai data numerik, maka yang akan ditampilkan hanyalah 123. Namun jika diubah menjadi teks maka tetap akan ditampilkan secara utuh: 000123.

Tipe Data Error


Tipe data error pada Excel disediakan untuk mendefinisikan hasil operasi yang buntu (tidak dapat tertangani). Misalnya ketika kita melakukan operasi pembagian 2/0, ini akan menghasilkan #DIV/0!. Atau saat kita mengambil data dari tabel atau sheet lainnya namun ternyata data tersebut tidak ditemukan maka akan menghasilkan #N/A.

Berikut adalah daftar lengkapnya:

ErrorPenyebabKasus Umum
#DIV/0Membagi bilangan dengan 0Tanpa sengaja membagi bilangan dengan 0. Pada Excel, cell kosong akan dianggap 0 pada operasi perhitungan
#N/AData tidak ditemukanKita mengambil suatu nilai dari sumber data lain namun data tersebut tidak ditemukan
#NAME?Nama tidak dikenaliNama merujuk pada nama fungsi atau dataset yang digunakan. Kita keliru menggunakan nama
#NULL!Kekeliruan referensi rangeDalam operasi terhadap sebuah atau beberapa range, berlaku hal berikut:
- tanda titik dua (:) berfungsi untuk menggabungkan beberapa cell yang saling berkait menjadi sebuah range, misalnya A1:C5
- tanda koma atau titik koma berfungsi untuk menggabungkan cell atau range yang saling lepas, misalnya A1;C1;E1 atau A1:A2;C1:C2
- tanda spasi berfungsi untuk mengambil irisan dari beberapa range misalnya A1:C2 C2:C4

Jika kita keliru menggunakan tanda tersebut, misalnya harusnya koma atau titik koma tapi kita menggunakan spasi, atau kita melakukan irisan pada dua range yang saling lepas, maka akan timbul error ini
#NUM!Rumus atau fungsi berisi nilai numerik yang tidak validKita memasukkan nilai numerik menggunakan tipe data atau format angka yang tidak didukung di bagian argumen rumus. Misalnya, kita tidak bisa memasukkan nilai seperti $1,000 dalam format mata uang, karena tanda dolar digunakan sebagai indikator referensi absolut dan koma sebagai pemisah argumen dalam rumus
#REF!Referensi cell invalidMisalnya cell atau sheet yang dijadikan referensi perhitungan tanpa sengaja terhapus, atau jika referensinya menggunakan data pada file Excel yang berbeda, file itu tidak lagi ditemukan
#VALUE!Parameter data invalidMisalnya saat kita hendak menjumlahkan antara 2 cell namun salah satunya berupa teks

Sumber: Microsoft Excel Basics Part II: Data Types in Excel (John Atten, 2013) 

Minggu, Maret 11, 2018

Mengubah (Kumpulan) Foto Jadi Video

Salah satu fitur yang dimiliki oleh VSDC adalah membuat slideshow atau rangkaian gambar dalam bentuk video. Ya, jika Anda mempunyai kumpulan foto sebuah kegiatan (misalnya jalan-jalan atau reuni) dan ingin menikmatinya dengan lebih asyik melalui layar komputer atau televisi, Anda bisa membuatnya menjadi sebuah video menggunakan VSDC. Silahkan ikuti tutorialnya di bawah ini.

1. Memulai

Untuk mulai membuat slideshow, silahkan buka Aplikasi VSDC lalu pilih Create slideshow kemudian tentukan nama Project dan pengaturan lainnya seperti resolusi, ukuran (lebar dan tinggi), frameratebackground dan lain-lainnya, lalu klik Finish


2. Memuat, Menambah dan Menghapus File

Klik Add files lalu cari dan pilih atau blok file foto atau gambar yang akan dirangkai lalu klik Open untuk memuat gambar yang akan digunakan. Ini berlaku pula jika kita ingin menambahkan file lain yang biasanya tidak berada dalam satu folder dengan file sebelumnya. Untuk memuat atau menambahkan file kita juga bisa menyeret langsung file dari folder penyimpanan ke dalam kotak atau area di bagian bawah aplikasi. Adapun untuk menghapus file cukup klik pada file yang dimaksud lalu klik tombol del atau delete pada keyboard. Untuk menghapus beberapa file, sebelum klik tombol delete, klik dan tahan tombol shift atau ctrl lalu klik pada file-file lain yang akan dihapus juga baru kemudian klik tombol delete. Untuk menghapus file secara keseluruhan, klik menu Remove - Remove all files.

Memuat atau menambahkan file

Pilih atau blok file yang akan digunakan

Proses pemuatan file (tunggu sampai selesai)

File telah dimuat

Menghapus semua file

3. Memberikan Efek Transisi

Dengan VSDC kita bisa memberikan efek transisi/perpindahan antar gambar sehingga tampilan bisa menjadi apik, baik seragam, berbeda-beda maupun acak. VSDC menyediakan lebih dari 300 efek transisi yang bisa dimanfaatkan. Sangat lumayan untuk sebuah aplikasi gratis. :D

Untuk memberikan efek transisi, klik tanda panah yang berada di antara dua gambar. Untuk menambah efek pada transisi gambar lainnya, klik dan tahan tombol shift atau ctrl pada keyboard lalu klik tanda panah lainnya yang dimaksud. Untuk memilih semua transisi klik menu Select all - Select all effects.

Memilih semua transisi

Transisi yang terpilih akan diberi garis bingkai bolder

Setelah kita menentukan transisi mana saja yang akan diberikan efek, selanjutnya pilih dan klik efek yang akan digunakan lalu klik Add effect. Efek ini akan berlaku seragam untuk semua transisi yang kita pilih. Untuk memberikan efek transisi secara acak, kita bisa klik Add effect - Add a random effect atau Add random effects for all files untuk memberikan efek secara acak pada semua transisi file yang ada (tidak hanya yang telah kita tentukan).

Daftar kelompok efek (kiri), detail efek (tengah), preview efek terpilih (kanan)

Memberikan efek secara acak untuk semua transisi

Ikon panah transisi yang telah diberi efek akan berwarna hijau

Untuk mengubah efek yang telah dipilih, caranya sama seperti saat menambahkan efek, yaitu dengan mengklik transisi-transisi yang akan diubah efeknya, lalu pilih efek baru yang diinginkan pada daftar efek lalu klik Add effect. Adapun untuk membuang efek transisi, setelah memilih transisi-transisi, klik tombol delete pada keyboard atau klik menu Remove - Remove all effects untuk membuang efek pada semua transisi (bukan hanya yang dipilih).

4. Menyimpan

Setelah efek selesai diberikan, klik Apply setings (lihat gambar di atas). Kita pun akan dibawa ke tampilan utama VSDC. Klik Preview untuk melihat video yang telah dihasilkan (lihat gambar di bawah). Jika kita telah cocok dengan hasil yang ada, kita bisa langsung melanjutkan untuk menyimpannya sebagai video. Jika tidak, kita pun masih bisa untuk memperbaharuinya.

Klik Preview untuk menampilkan video

Preview Video

Untuk menyimpan video yang dihasilkan, klik menu Export Project lalu tentukan jenis, format dan profile serta nama dan tempat penyimpanannya. Jika sudah klik tombol Export Project (berada pada bagian paling kanan pada gambar pertama di bawah ini). Jika muncul popup Export, klik tombol Continue untuk melanjutkan. Tunggu hingga video selesai dibuat.

Mengatur jenis dan format video

Mengatur nama dan tempat penyimpanan serta profile video

Popup Export

Video telah selesai dibuat


Adapun untuk mengedit ulang video yang telah dihasilkan, pertama, klik Sprite yang ada pada kotak Objects explorer. Setelah itu, klik menu Editor, lalu klik Run Wizard dan pilih Edit sprite. Kitapun akan dibawa kembali ke tampilan editor slideshow.


Demikian tutorial sederhana untuk membuat slideshow menggunakan VSDC. Sebenarnya masih banyak fitur lainnya yang bisa digunakan seperti mengatur durasi transisi yang bisa dibeda-bedakan, membuat tampilan gambar atau video seperti gambar atau video jadul, memberi teks pada video atau masing-masing gambar, dan sebagainya. Silahkan explore lebih lanjut sendiri karena memang VSDC, salah satu keunggulannya selain gratis tentu saja, adalah mudah dipelajari dan digunakan.

Jumat, Maret 02, 2018

VSDC Free Video Editor: Aplikasi Gratis yang Bisa Diandalkan

Ada kalanya kita mengalami kendala atau kebutuhan tertentu dengan video atau foto-foto yang kita miliki. Misalnya ada beberapa bagian dalam video yang akan kita publikasikan yang kita rasa cukup menggangu atau terlalu pribadi, yang mesti kita hilangkan. Atau kita ingin menggabungkan beberapa video yang kita miliki menjadi sebuah video, atau membuat foto-foto kita menjadi sebuah rangkaian slideshow yang menarik. Atau kita ingin menyisipkan teks, memberi efek khusus bahkan menyisipkan video lain ke dalam video yang kita miliki. Atau kita ingin membuat sebuah video tutorial yang bahan-bahannya diambil dari beberapa video, audio dan gambar. Dan lain sebagainya.

Jika kita mencari aplikasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita tersebut di internet, sebenarnya akan kita temukan banyak. Namun sayangnya, kebanyakan tidaklah gratis. Atau, kalaupun gratis, biasanya ada batasan-batasan yang tidak mengenakkan seperti hanya bersifat trial (hanya dapat digunakan dalam jangka waktu pendek), fitur-fitur utamanya dikunci, durasi video yang dihasilkan pendek, atau ada tempelan watermark pada video yang telah kita edit atau buat. Toh, tidak semua yang gratis juga jelek. Satu di antaranya adalah VSDC yang dibuat oleh Flash-Integro LLC, cabang dari Vector Ltd yang bergerak dalam pengembangan software multimedia yang bersifat gratis. Ya, berbeda dari aplikasi-aplikasi gratis lainnya yang biasanya membatasi pada penggunaan fitur-fitur utamanya, VSDC Free Video Editor justeru dirilis secara lengkap untuk semua fiturnya. Versi berbayarnya adalah penambahan fitur yang bisa digunakan oleh para profesional seperti pengaturan lebih lanjut (advanced settings) untuk parameter spline dan pengubahan ukuran (resizing), resolusi subpiksel yang lebih tinggi, juga dukungan layanan teknis yang lebih diprioritaskan.




Jadi, tunggu apalagi? Silahkan buka www.videosoftdev.com/free-video-editor untuk mengunduh VSDC Free Video Editor dan Andapun akan tidak lagi galau dengan kendala-kendala pada video-video yang Anda miliki ;)

Kamis, Maret 01, 2018

Membuat Video Tutorial dengan CamStudio (Gratis!!)

Bagi Anda pengguna Windows yang sedang bingung mencari aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat tutorial semacam panduan cara menginstal atau menjalankan aplikasi, panduan pengerjaan laporan menggunakan excel, dan lain sebagainya, CamStudio dapat dijadikan alternatif yang sangat bermanfaat, terutama karena sifatnya yang gratis untuk digunakan baik untuk keperluan pribadi atau nirlaba maupun komersial.

Seperti dijelaskan pada situs penyedianya, CamStudio.org, "CamStudio mampu merekam semua aktivitas layar dan audio di komputer Anda dan membuat file video AVI standar industri dan dengan menggunakan SWF Producer bawaannya dapat mengubah AVI tersebut menjadi video Streaming Flash yang ramping, yang berarti, hemat bandwidth (SWFs)."

Untuk mendapatkan aplikasi CamStudio, silahkan kunjungi situs penyedianya seperti tersebut di atas lalu cari tautan untuk mengunduhnya. Untuk menginstal CamStudio ke komputer Anda, silahkan ikuti baik-baik petunjuk di bawah ini, karena akan ada 'jebakan batman' jika Anda tidak jeli ;)

1. Klik dua kali pada file camstudio.exe yang telah Anda unduh


2. Klik Next


3. Klik Accept


4. Nah, di sini yang saya maksud 'jebakan batman'. Seperti aplikasi-aplikasi gratis lainnya, saat menginstal CamStudio, kita akan ditawari aplikasi lain pula untuk diinstal di komputer kita. Sebenarnya ini tidak sepenuhnya jebakan sih, karena jika ternyata Anda membutuhkannya, ini bisa menjadi semacam rejeki tambahan pula karena tidak perlu susah-susah mencarinya. Silahkan klik tombol Accept untuk mengintal aplikasi yang ditawarkan, atau klik Decline jika Anda memang tidak membutuhkannya


5. Selanjutnya proses penginstalan CamStudio akan berjalan. Tunggu hingga selesai


5. Klik Finish


6. Wait! Di sini Anda harus jeli pula. Setelah Anda klik Finish, kembali Anda akan ditawari aplikasi lainnya. Dan, it's up to you. Jika Anda memang tidak membutuhkannya, silahkan klik kembali tombol Decline


7. Nah, sekarang baru benar-benar selesai. Silahkan klik Close untuk mengakhiri. Jika Anda ingin langsung membuka aplikasi CamStudio, maka biarkan tanda centang pada bagian Launch the application on exit


Sekarang aplikasi CamStudio telah siap Anda gunakan :)


Beberapa Petunjuk Penggunaan


1. Memulai, menjeda, mengakhiri rekaman. Kita bisa melakukannya dengan mengklik menu File lalu pilih Record untuk memulai, pilih Pause untuk menjeda atau menghentikan sementara rekaman dan pilih Stop untuk menghentikan rekaman. Kita juga bisa memulai rekaman dengan mengklik tombol bulat berwarna merah dan mengklik tombol kotak berwarna biru untuk mengakhiri. Untuk menjeda rekaman, kita bisa juga gunakan tombol kotak hitam terbelah di antara tombol Record dan tombol Stop.



2. Mengatur area rekaman. Ada 4 pilihan area yang tersedia, yaitu Region, Fixed Region, Window dan Full Screen.  Untuk memilihnya, silahkan klik menu Region lalu tentukan area yang akan digunakan lalu klik tombol Record untuk memulai rekaman.


Region digunakan jika kita ingin menentukan area secara bebas baik posisi maupun ukurannya. Setelah mengklik tombol Record kita akan diminta untuk menentukan area yang akan direkam. Setelah itu, proses rekaman pun akan berjalan.

Fixed Region hampir sama dengan Region, bedanya ukurannya harus kita tentukan sebelumnya.

Window akan merekam aktifitas yang ada di dalam window aplikasi yang kita pilih, misalnya browser atau command prompt.

Window Browser

Window Command Prompt

Full Screen, sesuai namanya, akan merekam semua area pada layar komputer kita.

3. Menentukan format video rekaman. Secara default format video yang dihasilkan adalah AVI. Namun kita pun bisa mengaturnya sebagai MP4 atau Flash (SWF) melalui tombol di bawah menu Tools (lihat tombol yang dilingkari warna biru pada gambar di bawah ini). Klik tombol tersebut sebelum melakukan rekaman untuk menentukan jenis file rekaman.


4. Menempelkan watermark, teks (caption) atau penanda waktu. Ya, dengan CamStudio kita bisa membubuhkan watermark, teks ataupun penanda waktu pada video rekaman kita. Untuk melakukannya silahkan klik menu Effects lalu pilih Annotation dan pilih jenis yang akan kita bubuhkan. Untuk melakukan pengaturan, klik Options pada menu Effects.

Memilih dan Mengatur Tempelan

Pengaturan Tempelan

Pengaturan Teks Tempelan

Memilih Gambar untuk Tempelan Watermark

Pengaturan Tempelan Watermark

Rekaman dengan Tempelan Watermark edelweis-art.com di Bagian Bawah

5. Mengatur shortcut key. Perhatikan dua video di bawah ini.



Pada video pertama sangat terasa mengganggu dengan munculnya tampilan mengotak-atik aplikasi CamStudio baik di awal maupun di akhir video. Sementara pada video kedua, tayangan berjalan mulus tanpa ada 'iklan'.

Kenapa demikian padahal sama-sama menggunakan CamStudio? Sebabnya karena video pertama dibuat secara manual dengan mengklik tombol Record dan Stop langsung dari aplikasi CamStudio. Sementara untuk video kedua, perekaman dilakukan secara otomatis hanya dengan menekan tombol F8 (untuk memulai recording) dan menekan tombol F9 untuk mengakhirinya. Sebenarnya untuk video pertama bisa saja kita pun mendapatkan hasil yang mulus dengan memotong beberapa scene yang tidak perlu, namun itu artinya tidak utuh lagi. Hal ini tentu sangat-sangat merugikan terutama jika kita ingin merekam sesuatu secara utuh.

Untuk melakukan perekaman otomatis kita bisa melakukannya dengan memanfaatkan tombol pintas (shortcut key) untuk Record, Pause ataupun Stop. Sehingga, tanpa membuka-tutup aplikasi CamStudio kita bisa langsung melakukan perekaman dengan catatan aplikasi CamStudio dalam kondisi aktif. Untuk memastikan apakah CamStudio sedang aktif atau tidak, kita bisa melihatnya pada bagian hidden icons di pojok kanan bawah desktop (lihat gambar di bawah ini pada bagian yang dilingkari).


Secara default, shorcut key untuk Record dan Pause menggunkan tombol F8 sedangkan untuk Stop menggunakan tombol F9. Namun kita pun bisa mengaturnya sesuai kemauan kita. Silahkan klik menu Options lalu pilih Program Options kemudian Keyboard Shorcuts. Silahkan tentukan tombol-tombol mana saja yang ingin digunakan lalu klik OK.




6. Mengatur waktu rekaman. Misalnya Anda semestinya mengikuti kelas tutorial online yang waktunya telah ditentukan--dan tidak bisa digantikan--dan sayangnya videonya tidak dapat diunduh karena sesuatu hal sementara pada waktu bersamaan Anda mesti mengerjakan hal lainnya yang juga sama-sama penting, maka Anda bisa memanfaatkan CamStudio untuk membuat rekamannya untuk Anda simak kemudian. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menentukan panjang durasi rekaman dan kemudian memulai proses recording. Pada waktu yang telah ditentukan, proses recording akan berhenti dengan sendirinya dan Andapun tinggal menyimpannya. Untuk mengatur waktu rekaman, silahkan klik menu Options lalu pilih Automatically stop recording. Silahkan tentukan durasi yang diinginkan (dalam hitungan detik), misalnya 300 untuk durasi 5 menit, lalu klik OK. Jangan lupa centang opsi Stop recording after a period of ...



7. Mengatur suara (audio). Ada tiga pilihan yang tersedia yaitu tanpa suara, menggunakan suara yang ada pada komputer (misalnya merekam video tutorial seperti pada contoh sebelumnya) atau menggunakan suara dari mikrofon (misalnya saat Anda sedang membuat video tutorial). Untuk mengatur suara, Anda bisa melakukannya melalui menu Options.


Berikut adalah salah satu contoh video yang saya rekam menggunakan CamStudio dan telah saya unggah di Youtube berkaitan dengan sebuah postingan saya di blog ini juga.


Demikianlah. Untuk pengaturan ataupun cara penggunaan lainnya, Anda dapat mengeksplorasinya sendiri lebih lanjut atau melihat petunjuk di halaman FAQ yang disediakan. Anda pun bisa menanyakan kendala yang Anda alami melalui CamStudio Support Forum. Mudah-mudahan bermanfaat :)

Oiya, saya juga telah membuat video panduan cara menginstal dan menggunakan aplikasi CamStudio di Youtube.